Sabtu, 26 Maret 2011

Anti Virus Software

Antivirus software adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk memeriksa file-file dengan tujuan mengidentifikasi dan menghapus virus komputer dan malware lainnya. Pada saat ini ada tiga jenis teknologi anti virus yang lazimnya digunakan, yaitu: scanners, monitors, dan integrity checkers.

1. Scanners
Scanners adalah program yang memeriksa file–file executable untuk menemukan rangkaian kode yang merupakan bagian dari komputer virus yang telah diketahui sebelumnya. Pada saat ini scanners adalah jenis program anti virus yang paling banyak digunakan dengan alasan kemudahan dalam proses maintenance (pemeliharaan). 
Pada dasarnya scanners terdiri atas:
􀂃 Search Engine
􀂃 Database yang berisi rangkaian kode sekuensial dari virus yang telah diketahui sebelumnya (sering kali disebut juga virus signatures atau scan strings). 
Jika sebuah virus baru ditemukan, maka database akan di-update dengan signature yang dimiliki hanya oleh virus tersebut dan tidak terdapat di dalam program lainnya. Hal ini dapat dilakukan tanpa memerlukan pemahaman yang lebih jauh mengenai virus tersebut. 

Klasifikasi Virus Komputer


Virus komputer dan program lain yang membahayakan sistem komputer dapat diklsifikasikan ke dalam beberapa kelompok menurut bagaimana cara mereka untuk menjangkiti (infect) sebuah sistem komputer, bagian dari sistem komputer yang mereka jangkiti, atau kelakuan (behaviour) yang dimiliki oleh mereka. Namun pada dasarnya definisi dan klasifikasi mengenai kode-kode program berbahaya ini masih rancu dan menjadi kontroversi bagi banyak orang bahkan bagi orang yang memang mendalami bidang komputer.

Berikut adalah contoh klasifikasi dari berbagai jenis harmful program :

􀂃 Malware: merupakan singkatan dari malicious software, merujuk pada program yang dibuat dengan tujuan membahayakan atau menyerang sebuah sistem komputer. Terdiri atas virus komputer (computer viruses), computer worms, trojan horses, joke programs dan malicious toolkits.

Cara Kerja Virus Komputer

1. Gambaran Fisik Virus Komputer
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam melakukan proses replikasi sebuah virus memodifikasi program lain sehingga virus tersebut menjadi bagian dari program tersebut. Sehingga setiap kali program tersebut dieksekusi, virus akan dieksekusi pula dan menyerang program lain.

Gambar 1.1 Gambaran fisik virus komputer

Tampak pada gambar di atas 3 jenis virus komputer yaitu:
􀂃 Overwriting viruses: virus ini menjadi bagian dari program host dengan ‘menimpa’ (menggantikan) bagian awal dari program tersebut, sehingga program host tidak akan mengalami perubahan ukuran, namun mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Elemen Fungsional Dari Sebuah Virus Komputer

Setiap virus komputer yang aktif, pada dasarnya harus terdiri atas dua buah bagian dasar atau subroutine, yaitu:

• Search routine: bagian ini berfungsi untuk menemukan file atau lokasi baru yang akan dijadikan target berikutnya untuk diserang. Bagian ini juga menentukan bagaimana cara virus bereproduksi, apakah secara cepat atau lambat, apakah dapat menyerang sebagian atau seluruh bagian dari target. Namun sebagaimana tradeoff ukuran dan fungsionalitas yang dimiliki setiap program, bila virus memiliki search routine yang rumit, maka akan dibutuhkan ruang yang lebih besar. Dengan demikian walaupun search routine yang baik dapat membantu virus untuk menyebar lebih cepat, namun ukuran virus akan bertambah besar karenanya.

• Copy routine: bagian ini berfungsi untuk meng-copy dirinya sendiri pada area yang telah ditentukan oleh search routine. Ukuran dari bagian ini bergantung pada kompleksitas dari virus yang di-copy. Sebagai contoh, virus yang menyerang file berekstensi COM umumnya berukuran lebih kecil daripada virus yang menyerang file EXE, karena file EXE memiliki struktur yang lebih kompleks, sehingga virus lebih sukar untuk melekatkan diri pada file EXE. Selain kedua bagian di atas, sering kali sebuah virus digabungkan lagi dengan bagian yang berfungsi untuk menghindari deteksi, baik oleh pengguna komputer maupun software pendeteksi virus. Bagian ini disebut anti-detection routine, dan dapat merupakan bagian dari search routine, copy routine, atau bahkan terpisah dari keduanya. Sebagai contoh, bagian ini akan mengaktifkan virus jika selama lima menit tidak ada tombol keyboard yang ditekan, dengan asumsi pengguna tidak sedang menggunakan komputer. Kadang kala virus masih digabungkan dengan bagian lain seperti routine untuk merusak sistem yang diserang atau routine yang berfungsi hanya untuk lelucon.

Sejarah Virus Komputer

Berikut adalah sekilas sejarah mengenai virus komputer 

1981 
Virus ‘in the wild’ pertama ditemukan. Virus yang bernama Elk Cloner ini menyebar melalui floppy disk pada komputer Apple II.

1983 
Fred Cohen dalam paper-nya yang berjudul ‘Computer Viruses – Theory and Experiments’ memberikan definisi pertama mengenai virus komputer dan memaparkan eksperimen yang telah dilakukannya untuk membuktikan konsep dari sebuah virus komputer. Bersama dengan Len Adelman, ia menciptakan sebuah contoh virus pada komputer VAX 11/750 dengan sistem operasi Unix.

1986 
Sepasang kakak adik dari Pakistan, Basit dan Amjad, menciptakan sebuah boot sector virus pertama yang diberi nama Brain. Brain sering kali disebut sebagai virus komputer pertama di dunia. PC-based Trojan pertama diciptakan dalam bentuk program shareware yang diberi nama PC-Write. Dalam beberapa laporan disebutkan bahwa file virus pertama, Virdem, juga ditemukan pada tahun yang sama. Virdem diciptakan oleh Ralf Burger.

Kamis, 10 Maret 2011

SPK : SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

MANAJEMEN ORGANISASI

Pengantar
Dalam hidup manusia akan memperoleh kebahagiaan jika di dasarkan pada keselarasan dan keseimbangan hidup pribadi, dalam hubungan dengan masyarakat, bangsa, alam maupun dengan Tuhannya. Dengan demikian kekuatan manusia itu tidak hanya terletak pada fisiknya semata, juga kemampuan untuk bekerjasama dengan sesama manusia lainnya.

Nabi SAW pernah berkata : "Jika ada tiga orang diantara kamu wajib ditunjuk satu orang sebagai pemimpin". Hadist diatas menerangkan bahwa betapa pentingnya mengorganisir banyak orang yang lebih dari dua, yang tentunya pula dalam satu pandangan dan tujuan untuk berbagi peran dan penghasilan. Misalnya pekerjaan itu adalah membuat bangunan maka tidak semua orang sama-sama menggergaji kayu, atau sama-sama mengaduk semen, namun harus ada yang bertugas sebagai arsitek, tukang, kuli dan lain-lain. Dari sini timbul permasalahan yang harus dijawab, apakah hanya dengan kemampuan mengorganisir kita bisa mengembangkan organisasi menjadi lembaga profitable? Atau apkah hanya dengan modal besar kita akan bisa menjadi survive?