Senin, 16 Desember 2013

Puncak Musim Hujan di Jogja, Hujan Akan Sangat Lebat


Masyarakat DIY diminta waspada menghadapi puncak musim hujan yang diprediksi akan datang pada Januari-Februari. Sebab dengan intensitas curah hujan tinggi dan lama, dapat menyebabkan potensi bencana.
“Di puncak musim hujan, intensitas hujan akan turun sangat lebat, mencapai lebih dari 100 milimeter per hari. Dalam kurun satu hari, ada air hujan sebanyak 100 liter yang turun di tiap luas tanah satu meter persegi,” jelas Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Bambang Suryo Santoso, Rabu (11/12/2013).
Dengan intensitas hujan yang mencapai 100 milimeter per hari, warga diminta meningkatkan kewaspadaanya dalam menghadapi potensi bencana seperti tanah longsor dan banjir lahar di sekitar gunung Merapi. Warga yang tinggal di perkotaan juga perlu waspada dengan genangan air di beberapa ruas jalan.

Minggu, 15 Desember 2013

Mall Terbesar Se-Jawa Bagian Tengah Ada di Jogja


PotensiYogyakarta sebagai destinasi wisata dan belanja ternyata meyakinkan banyak pengembang untuk membangun fasilitas akomodasi (hotel) dan pusat belanja bergenre gaya hidup (lifestyle mall).
Satu di antara sekian banyak pengembang yang terhipnotis magnit Yogyakarta adalah PT Delta Merlin Dunia Propertindo (DMDP). Tak tanggung-tanggung, mereka saat ini tengah mengerjakan pusat belanja gaya hidup yang kelak menjadi terbesar se-Jawa Bagian Tengah, bernama Hartono Lifestyle Mall.
Bangunan mal yang berlokasi di kawasan Ring Road Utara ini memiliki luas total 220.000 meter persegi dan terletak di atas lahan berdimensi 6,2 hektar. Hartono Lifestyle Mall mengalahkan mal seperti Paragon City Semarang (120.000 meter persegi), Plaza Ambarrukmo (120.000 meter persegi), dan Solo Paragon Mall (60.000 meter persegi).

Beringharjo, Pasar Tradisional Paling Terkenal di Indonesia


Saat traveling ke sebuah kota, pasar tradisional jadi salah satu atraksinya. Jangan salah, Indonesia punya beberapa pasar tradisional yang jadi incaran wisatawan domestik dan mancanegara. Ini dia 6 di antaranya.
Dihimpun detikTravel, Kamis (3/1/2013), berikut 6 pasar tradisional paling terkenal di Indonesia. 6 Pasar ini menjadi salah satu destinasi paling magnetik bagi wisnus dan wisman:
1. Pasar Beringharjo, Yogya
Wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogya, DI Yogyakarta, tak mungkin melewatkan Pasar Beringharjo. Namanya sudah menyeruak sejak 1925, tepat saat Belanda masih menjajah Indonesia. Bayangkan, beberapa puluh tahun lalu noni-noni Belanda lalu lalang di gang-gangnya, menyatu dengan kerumunan pribumi yang berjualan di pasar.

Sabtu, 14 Desember 2013

Flashmob Pencak Silat Jogja

Sebuah Koreografi seni pencak akan dipertunjukkan secara massal selama kurang lebih 8 menit serta melibatkan 80 – 100 orang pesilat dari berbagai perguruan Pencak Silat di Yogyakarta. Perguruan – perguruan tersebut antara lain : Tapak Suci, Persinas ASAD, PERPI Harimurti, POPSI, Perisai Diri, CEPEDI, PSTD.

Ini adalah salah satu usaha Paseduluran Angkringan Silat dalam menjalankan salah satu misinya untuk mensosialisasikan Pencak Silat. Diharapkan dengan acara ini, publik akan lebih memberi perhatian kepada pencak silat, sekaligus menunjukkan bahwa usaha pelestarian Pencak Silat sebagai seni dan budaya warisan bangsa masih terus bergerak dengan penuh semangat.

Jumat, 13 Desember 2013

Festival Njeron Beteng Jogja 14-15 Desember 2013


Masyarakat Kecamatan Kraton Yogyakarta akan menggelar Festival nJeron Beteng, Sabtu-Minggu (14-15 Desember). Kegiatan terdiri Sarasehan Budaya, Lomba Lukis Batik, Kampung Kuliner, Karnaval Budaya, Pentas Seni, dan Lomba Uneg-uneg.
Mengenai rincian kegiatan Oni Wantara (ketua panitia) menjelaskan, Srasehan Budaya adalah upaya menyatukan persepsi dan aksi warga njeron beteng dalam mempersiapkan diri sebagai kawasan inti Keistimewaan Yogyakarta dari sisi Seni dan Pariwisata yang berbasis budaya.

Festival Jajanan Tradisional Sleman

Festival jajanan tradisional akan digelar di Taman Kuliner Condongcatur, Depok, Sleman, pada 15 Desember 2013 mendatang. Festival tersebut selain menyajikan banyak banyak makanan tradisional, menyelenggarakan juga lomba membuat makanan itu sendiri. Kegiatan seperti lomba fotografi dan lomba kegiatan anak juga ada.
“Rata-rata yang bisa membuat makanan tradisional itu sudah berumur tidak muda lagi. Maka diadakan festival supaya yang muda juga bisa melestarikan,” kata Tri Endah Yitnani, Kepala Dinas Pasar Kabupaten Sleman, Selasa, 3 Desember 2013.

Selasa, 10 Desember 2013

PETANI MUDA BERDIKARI

Teringat ketika ngobrol sama Mas Wahyu Cimeng dan Mas Seto Atmojo tentang seorang pemuda yang ingin mandiri dengan bertani :D, dan tanamannya pun bukan sembarang tanaman, lain dengan yang lain, bahan makanan tradisional yang sudah (hampir) punah : Cantel. Ternyata jenis tanaman ini sudah punah (jarene). Kemudian tanpa sengaja menemukan nama lain dari tanaman ini yaitu Sorghum. Ya namanya Sorghum. Ini hasil kopi pastenya (dari berbagai sumber).

Sebagai negara agraris, Indonesia memang diuntungkan dengan beragamnya komoditas yang bisa dijadikan bahan pangan. Hanya saja sangat disayangkan, sebagai negara penghasil padi, Indonesia masih mengimpor beras dari sejumlah negara. Karena itulah, bahan pangan pengganti diharapkan dapat menjadi jalan keluar agar Indonesia mengurangi impor. Salah satu bahan pangan yang saat ini jadi incaran adalah sorgum.
Sorgum merupakan tanaman yang memiliki adaptasi luas dan tahan terhadap kekeringan. Apalagi untuk menanamnya tidka dibutuhkan lahan yang luas. Tanaman sorgum bisa tumbuh di lahan-lahan marginal seperti lahan kering, basa, masam dan tidak subur, baik musim penghujan maupun kemarau.