Sabtu, 05 November 2016

Antara Tin, Loa Dan Awar - Awar

Awar - Awar
Awar-awar (Ficus septica) adalah sejenis tumbuhan yang termasuk kerabat beringin, anggota suku Moraceae. Perdu atau pohon kecil ini biasa ditemukan di hutan semak atau di tempat-tempat yang meliar, di seluruh wilayah Malesia kecuali Semenanjung Malaya; getahnya yang terkandung pada akar, ranting, daun dan buahnya dimanfaatkan untuk mengobati keracunan dan sakit pencernaan. Nama-nama daerahnya, di antaranya, awar-awar (Jw.Bl.); bar-abar (Md.); ki ciyat (Sd.); sirih popar (Amb.); dausalo (Bug.); tobo-tobo (Mak.); tagalolo (Minh.Ternate); bobulutu (Gal.)


Pohon atau perdu, tegak, biasanya tinggi 1-5 m walaupun di hutan bisa hingga 25 m. Ranting-ranting bulat torak, berongga, gundul. Bila dilukai, mengeluarkan getah kuning muda atau hampir tak berwarna.
Daun penumpu sepasang, besar, runcing. Daun-daun berseling atau berhadapan, dengan tangkai sepanjang 2,5-5 cm. Helaian daun besar, jorong bundar telur, 9-30 × 9–16 cm, pangkalnya membulat dan ujungnya menyempit tumpul, bertepi rata, sisi atas berwarna hijau tua dengan pertulangan daun berwarna pucat keputih-putihan, dengan 6-12 tulang daun sekunder, sisi bawah hijau muda. Buah periuk berpasangan, tunggal, atau mengelompok hingga 4 butir, bertangkai pendek, pangkalnya dengan 3 daun pelindung, hijau muda atau hijau abu-abu, garis tengahnya lk. 1,5 cm.

Jumat, 04 November 2016

About Common Fig

Ficus carica is an Asian species of flowering plants in the mulberry family, known as the common fig (or just the fig). It is the source of the fruit also called the fig, and as such is an important crop in those areas where it is grown commercially. Native to the Middle East and western Asia, it has been sought out and cultivated since ancient times, and is now widely grown throughout the world, both for its fruit and as an ornamental plant.[3][4] The species has become naturalized in scattered locations in Asia and North America.

Description
Ficus carica is a gynodioecious (functionally dioecious),[7] deciduous tree or large shrub, growing to a height of 7–10 metres (23–33 ft), with smooth white bark. Its fragrant leaves are 12–25 centimetres (4.7–9.8 in) long and 10–18 centimetres (3.9–7.1 in) across, and deeply lobed with three or five lobes. The complex inflorescence consists of a hollow fleshy structure called the syconium, which is lined with numerous unisexual flowers. The flowers themselves are not visible from outside the syconium, as they bloom inside the infructescence. Although commonly referred to as a fruit, the fig is actually the infructescence or scion of the tree, known as a false fruit or multiple fruit, in which the flowers and seeds are borne. It is a hollow-ended stem containing many flowers. The small orifice (ostiole) visible on the middle of the fruit is a narrow passage, which allows the specialized fig wasp Blastophaga psenes to enter the fruit and pollinate the flower, whereafter the fruit grows seeds. See Ficus: Fig fruit and reproduction system.
The edible fruit consists of the mature syconium containing numerous one-seeded fruits (druplets).[7] The fruit is 3–5 centimetres (1.2–2.0 in) long, with a green skin, sometimes ripening towards purple or brown. Ficus carica has milky sap (laticifer). The sap of the fig's green parts is an irritant to human skin.

Pengenalan Buah Tin


Tin atau Ara (Ficus carica L.) adalah sejenis tumbuhan penghasil buah-buahan yang dapat dimakan yang berasal dari Asia Barat. Buahnya bernama sama. Nama "Tin" diambil dari bahasa Arab, juga dikenal dengan nama "Ara" (buah ara / pohon ara) sedangkan dalam bahasa Inggris disebut fig (common fig; "pohon ara umum"), sebenarnya masih termasuk kerabat pohon beringin dari dari genus yang sama, yaitu Ficus.
Tumbuh di daerah Asia Barat, mulai dari pantai Balkan hingga Afganistan. Sekarang dibudidayakan pula di Australia, Cile, Argentina, serta Amerika Serikat.
Habitus berupa pohon, besar dan dapat tumbuh hingga 10m dengan batang lunak berwarna abu-abu. Daunnya cukup besar dan berlekuk dalam, 3 atau 5 cuping.
Bunga tin tidak tampak karena terlindung oleh dasar bunga yang menutup sehingga dikira buah. Penyerbukan dilakukan oleh sejenis tawon khusus, sama seperti serangga yang menyerbuki jenis-jenis Ficus lainnya.
Yang disebut buah sebetulnya adalah dasar bunga yang membentuk bulatan. Tipe ini khas untuk semua anggota suku ara-araan (Moraceae). Buahnya berukuran panjang tiga hingga 5 cm, berwarna hijau. Beberapa kultivar berubah warna menjadi ungu jika masak. Getah yang dikeluarkan pohon ini dapat mengiritasi kulit.