Yogyakarta selama ini dikenal sebagai salah satu kota besar di Indonesia tetapi memiliki harga makanan yang masih terjangkau.
Berbeda dengan daerah tujuan wisata lainya dimana harga makanan cenderung mahal, hal tersebut tidak berlaku di Yogyakarta.
Berikut ini adalah lima tempat makan murah di Yogyakarta, dengan rasa tidak murahan
1. Pecel Bu Ramlan
Di salah satu sudut kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Laksda Adisucipto Km.6 No.2 atau timur Hotel Ambarukmo Anda bisa menikmati seporsi nasi pecel seharga Rp4 ribu.
Meskipun harganya murah, tetapi rasanya sama sekali tidak murahan. Adalah Bu Ramlan yang setiap harinya berjualan di warung sederhana yang diberi nama Warung Soto dan Pecel Magetan Bu Ramelan.
Diceritakannya dia mulai berjualan pecel dan nasi sayur sejak tahun 1983. Sesuai dengan namanya, pecel dan soto adalah menu andalan dari warung makan ini.
Berbeda dengan kebanyakan pecel yang ada di Yogyakarta yang cenderung manis, pecel Bu Ramlan ini lebih cenderung ke rasa gurih asin. Rasa yang berbeda dari kebanyakan pecel di Yogyakarta, karena pecel tersebut memang mengadopsi resep dari wilayah Magetan Jawa Timur, yang tidak dominan manis untuk cita rasa masakannya.
Seperti kebanyakan nasi pecel lainya, satu porsi menu tersebut berisikan nasi putih, sayuran seperti bayam, kacang panjang, dan tauge, kemudian disiram dengan bumbu kacang. Satu porsi nasi pecel akan semakin nikmat dinikmati beragam lauk yang disediakan oleh Bu Ramlan, mulai dari beragam gorengan, seperti tempe, tahu, bakwan, dan peyek.
Selain nasi pecel, pengunjung warung makan terssebut juga bisa memesan soto ayam. Harga sotonya pun juga tidak kalah murah. Untuk nasi soto campur juga hanya Rp4 ribu, sedang nasi soto pisah harganya Rp6 ribu.
2. Nasi Langgi Pak Man
Seakan tidak ada habisnya membahas beragam kuliner yang ada di Yogyakarta. Anda akan mendapat banyak pilihan kuliner mulai dari warung kaki lima, warung rumahan yang sederhana, hingga restoran.
Di kawasan perkampungan padat penduduk yang berada di Kampung Pingit, Kelurahan Bumijo, Yogyakarta terdapat sebuah tempat makan sederhana yang menyajikan nasi langgi dan selalu ramai oleh pembeli.
Warung makan sederhana yang diberi nama Warung Nasi Langgi Pak Man tersebut dikelola oleh Mugiman (57) dan istrinya yang bernama Wakinah (56). Diceritakan Wakinah, dia beserta suaminya mulai berjualan nasi langgi sejak tahun 1988. Lebih lanjut dia menceritakan, makanan yang dijualnya adalah masakan yang dimodifikasi dari hidangan keraton.
"Yang kami tahu, nasi langgi adalah hidangan keraton yang berisikan nasi gurih, yang disajikan bersama kering tempe, kedelai hitam, abon, srundeng dan ada empalnya beserta lalapan," ujarnya. Dari menu tersebut akhirnya Wakinah membuat menu nasi langgi yang lebih murah tanpa menggunakan abon dan empal, karena pada saat dia mulai berjualan empal dan abon adalah makanan mewah.
"Dulu saat saya pertama kali jualan satu porsi nasi langgi hargnya masih delapan rupiah. Jadi dari dulu memang ini makanan yang murah meriah," cerita Wakinah. Saat ini nasi langgi Pak Man berisikan nasi putih yang disajikan bersama beragam jenis oseng-oseng dan lauk berupa gorengan, telur, dan rica-rica tulang ayam.
Setiap harinya ada sekitar 9 jenis oseng-oseng yang bisa dipilih pembeli. Mulai dari kering tempe, oseng tempe, oseng jamur, daun pepeaya, oseng teri, oseng bihun. Yang spesial dari nasi langgi Pak Man ini adalah cita rasanya yang serba pedas. Meskipun semua masakannya telah memiliki cita rasa yang pedas, tetapi tetap disediakan sambal yang semakin membuat nasi langgi ini semakin mantap.
Satu porsi nasi langgi yang berisikan nasi putih, oseng-oseng, dan suiran telur dadar hanya dihargai Rp5 ribu. Untuk gorengan yang menjadi pendampingnya hanya dihargai Rp500.
3. Soto Sewu
Yogyakarta selama ini dikenal sebagai surganya makanan murah. Seringkali orang luar kota heran dengan harga makanan di Yogyakarta yang murah dibanding dengan kota besar lainya.
Satu tempat makan murah yang layak anda kunjungi adalah Soto Sewu Bu Marto Ngatinah yang berada di Dusun Rukeman, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Setiap harinya warung soto sederhana tersebut selalu ramai dikunjungi pembeli, karena harganya yang murah. Satu porsi soto ayam hanya dihargai Rp3 ribu.
Soto tersebut dikenal dengan sebutan nama Soto Sewu (soto seribu) karena menggambarkan murahnya hidangan tersebut. "Dulu memang harganya seribu satu mangkuk, dan harga tersebut berlaku cukup lama. Jadi banyak orang yang mengenal soto ini dengan nama Soto Sewu, ujar Mbah Marto Ngatinah.
Meskipun harganya murah, rasa dari soto sewu tidaklah murahan. satu porsi soto berisikan nasi, kobis, tauge, suiran ayam, daun sledri, bawang goreng, dan disiram kuah soto berwarna bening. Rasa soto sewu ini sangat segar, dengan rasa rempah yang pas.
Dalam kuah soto yang selalu dipanaskan dalam wadah besar tersebut terdapat irisan daun loncang dan dan tomat, dimana irisan-irisan tersebut selalu diikutkan dalam satu porsi soto. Keberadaan tomat dan daun loncang tersebut semakin menambah segar hidangan soto.
Menyantap soto akan semakin nikmay didampingi lauk, seperti tempe goreng, bakwan, tahu isi, kepala ayam. Selain menyediakan soto ayam, warung tersebut juga menyediakan nasi rames.
4. Gulai Sapi Pak Triyono
Warung makan di kawasan Bumijo Tengah, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta setiap harinya selalu ramai didatangi pembeli.
Adalah menu gulai daging sapi yang membuat pelangganya selalu datang kembali ke warung tersebut. Tempat makan tersebut bernama warung makan Pak Triyono, sesuai dengan nama pemiliknya. Dijelaskan Triyono (44), berjualan nasi gulai adalah usaha yang diwariskan oleh bapaknya.
"Bapak dulu berjualan gulai sejak tahun 1957, dan saya mulai meneruskan usaha ini sekitar tahun 1999. Selain gulai, warung ini juga menyediakan soto sapi, serta sego jangan, dan semua menu ini telah ada sejak bapak yang berjualan," ceritanya.
Ketika anda memesan seporsi nasi gulai, anda akan mendapatkan sepiring nasi yang di atasnya disiram dengan kuah gulai beserta irisan daging sapi dan diberi taburan bawang goreng di atasnya. Rasa kuah yang gurih dengan tekstur daging sapi yang empuk adalah kesan pertama saat anda mencicipi hidangan yang satu ini.
Beragam bumbu yang didominasi oleh jenis rempah seperi serai, daun salam, kunyit, merica, bawang merah, bawang putih, yang dimasak dalam santan membuat gulai Pak Triyono ini terasa mantap. Kuah gulai berwarna kuning tidak terlalu banyak disiram ke nasi sehingga saat menyantap nasi gulai ini tidak terasa enek.
Selain memiliki rasa masakan yang nikmat, warung tersebut selalu ramai karena harga makanannya sangat terjangkau. Satu porsi nasi gulai dapat anda nikmati hanya dengan harga Rp9 ribu, itupun irisan daging sapinya pun cukup banyak.
5. Sate Kere
Di daerah Godean Yogyakarta, tepatnya di Jalan Goden km 7, dusun Gesikan, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Goden, Kabupaten Sleman terdapat sebuah warung sederhana yang menjual kuliner unik dan cukup terkenal di Yogyakarta, yakni Sate Kere.
Dalam bahasa Jawa, kere berari miskin. Walaupun mempunyai nama kere, tetapi rasa dari hidangan ini jauh dari kata kere. Disebut sate kere karena harganya yang sangat murah, jadi siapapun bisa menikmatinya, termasuk orang kere sekalipun.
Tidak hanya namanya saja yang unik, sate ini pun cukup unik jika dibanding dengan sate yang pada umumnya ada. Sate kere menggunakan daging sapi. Menurut penjualnya, Samijo (45), daging yang digunakan adalah daging sapi kualitas nomor dua.
"Setiap penyembelihan sapi, ada bagian dagingnya yang banyak tercampur gajih (lemak). Daging itu yang kami buat jadi sate kere," ujarnya. Meskipun daging yang digunakan memiliki banyak gajih, tetapi sate kere rasanya tidak ngendal di tenggorokan saat dinikmati. Berbeda dengan kebanyakan olahan gajih yang rasananya "enek" saat dimakan.
Berbeda dengan kebanyakan sate lainnya yang menggunakan sambal kecap ataupun sambal kacang, sate ini tidak menggunakan kedua sambal tersebut. Sebelum di bakar, daging sapi yang telah ditusukan ke tusuk sate yang terbuat dari batang bambu, dilumuri dengan bumbu yang terdiri dari bawang putih, ketumbar, merica, gula jawa, dan beberapa bumbu lainya.
Setelah dibumbui kemudian sate langsung dibakar tanpa ada proses perebusan dagingnya terlebih dahulu. Meskipun tidak direbus, daging sate kere cukup empuk. Penggunaan gula jawa menjadikan rasa sate ini didominasi manis gurih, khas cita rasa Yogyakarta.
Sate kere tersebut disajikan bersama lontong yang disiram dengan sayur tempe berkuah santan. Sayur tempe tersebut memiliki rasa yang cukup pedas sehingga sangat cocok disantap bersama sate sapi yang berasa manis gurih. Saat ini (2016) harga satu porsi sete kere adalah Rp7 ribu dengan lima tusuk sate tiap porsinya.
Untuk mimunmnya sendiri ada teh dan jeruk dengan harga Rp2 ribu tiap gelasnya, baik hangat maupun dingin.
sumber: tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar