Pendahuluan.
Banyak protokol komunikasi komputer
telah dikembangkan untuk membentuk jaringan komputer. Kompetisi antar
perusahaan komputer seperti DEC, IBM dll. menelurkan berbagai standart jaringan
komputer. Hal ini menimbulkan kesulitan terutama jika akan dilakukan
interkoneksi antar berbagai jenis komputer dalam wilayah yang luas.
Sekitar tahun 70-an Department of
Defence (DoD) di Amerika Serikat memelopori pengembangan protokol jaringan
komputer yang sama sekali tidak terikat pada jenis komputer maupun media
komunikasi yang digunakan. Protokol yang dikembangkan diberi nama InterNet
Protocol (pada network layer) [1] dan Transmission Control Protocol
(pada transport layer) [2] atau disingkat TCP/IP. Berbagai protokol
tambahan kemudian dikembangkan untuk mengatasi berbagai masalah dalam jaringan
TCP/IP. Jaringan komputer menggunakan TCP/IP kini lebih dikenal sebagai
jaringan InterNet. Tampak bahwa jaringan InterNet berkembang dari kebutuhan dan
implementasi di medan sehingga jaringan komputer ini terus disempurnakan. Saat
ini TCP/IP merupakan standard pada sistem operasi UNIX dengan disertakan socket
library untuk programmer di UNIX mengakes langsung ke TCP socket. Semua
standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat diperoleh secara cuma-cuma
dari berbagai komputer di InterNet.
Selain TCP/IP sebetulnya keluarga
protokol yang dikembangkan oleh OSI/ISO seperti X.25/X.75/X.400 juga mulai
digunakan oleh beberapa institusi. Sayang segala informasi tentang protokol ini
harus dibeli oleh kita ke ISO. Hal ini menyebabkan perkembangan ISO/OSI
tersendat tidak seperti TCP/IP. Untuk jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan
menjadi standart dunia jaringan komputer. Dalam artikel ini akan dijelaskan
prinsip kerja TCP/IP.
Lapisan protokol di jaringan komputer.
Secara umum lapisan protokol dalam
jaringan komputer dapat dibagi atas tujuh lapisan. Lapisan ini dapat dilihat
pada gambar 1. Dari lapisan terbawah hingga tertinggi dikenal physical layer,
link layer, network layer, transport layer, session layer,
presentation layer dan application layer. Masing-masing lapisan
mempunyai fungsi masing-masing dan tidak tergantung antara satu dengan lainnya.
Dari ketujuh lapisan ini hanya physical
layer yang merupakan perangkat keras selebihnya merupakan perangkat lunak. physical
layer merupakan media penghubung untuk mengirimkan informasi digital dari
satu komputer ke komputer lainnya yang secara fisik dapat kita lihat. Berbagai
bentuk perangkat keras telah dikembangkan untuk keperluan ini. Satu diantaranya
yang cukup banyak digunakan untuk keperluan jaringan komputer lokal (LAN) di
Indonesia adalah ARCnet yang banyak digunakan menggunakan perangkat lunak
Novell. Untuk keperluan Wide Area Network (WAN) dapat kita dapat
menyambungkan berbagai LAN ini menggunakan media radio atau telepon menjadi
satu kesatuan.
Untuk mengatur hubungan antara dua
buah komputer melalui physical layer yang ada digunakan protokol link
layer. Pada jaringan paket radio di amatir digunakan link layer
AX.25 (Amatir X.25) yang merupakan turunan CCITT X.25 yang juga digunakan pada
Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) oleh PT. INDOSAT dan Perumtel. Dalam
artikel terdahulu dijelaskan tentang dan link layer
yang dipergunakan pada Wide Area Network (WAN) menggunakan teknologi
amatir paket radio.
IEEE sebuah organisasi profesi untuk
teknik elektro telah mengembangkan beberapa standart protokol physical layer
dan link layer untuk LAN. Berdasarkan rekomendasi IEEE pada LAN yang
menggunakan ARCnet (IEEE 802.3) atau Ethernet (IEEE 802.3) digunakan link
layer (IEEE 802.2). Pada LAN Token Ring digunakan physical layer
(IEEE 802.5). Bentuk lain dari LAN yang kurang dikenal adalah Token Bus
(IEEE 802.4). Untuk LAN berkecepatan tinggi juga telah dikembangkan sebuah
standart yang diturunkan dari IEEE 802.3 yang kemudian dikenal sebagai Fiber
Data Distributed Interface (FDDI).
Artikel ini akan memfokuskan
pembahasan pada lapisan protokol network layer dan transport layer.
Sebetulnya ada beberapa keluarga protokol lainnya dalam TCP/IP. Tampak pada
gambar 2 pada network layer selain IP dikenal juga ICMP (InterNet
Control Message Protocol) [3], ARP (Address Resolution Protocol) [4]
dan RARP (Reverse Address Resolution Protocol). Pada transport layer
digunakan UDP (User Datagram Protocol) [5] selain TCP. Untuk sementara
pembahasan akan dibatasi pada prinsip kerja protokol IP damn TCP. Hal ini
karena TCP/IP merupakan protokol yang paling sering digunakan dalam operasi
jaringan, protokol lainnya merupakan pelengkap yang membantu jaringan ini
bekerja. Perlu dicatat bahwa pada jaringan komputer menggunakan TCP/IP umumnya
tiga lapisan teratas dilakukan oleh sistem operasi dari komputer yang
digunakan. Khususnya untuk komputer yang menggunakan UNIX telah tersedia
library untuk network programming sehingga kita dapat mengembangkan program
sendiri dengan mengakses langsung ke soket-soket TCP yang tersedia. Mungkin
dilain kesempatan akan dijelaskan lebih lanjut mengenai cara pemprograman soket
TCP di UNIX yang dapat diakses menggunakan bahasa C.
Prinsip kerja InterNet Protokol (IP).
Fungsi dari InterNet Protokol secara
sederhana dapat diterangkan seperti cara kerja kantor pos pada proses
pengiriman surat. Surat kita masukan ke kotak pos akan diambil oleh petugas pos
dan kemudian akan dikirim melalui route yang random, tanpa si pengirim maupun
si penerima surat mengetahui jalur perjalanan surat tersebut. Juga jika kita
mengirimkan dua surat yang ditujukan pada alamat yang sama pada hari yang sama,
belum tentu akan sampai bersamaan karena mungkin surat yang satu akan mengambil
route yang berbeda dengan surat yang lain. Di samping itu, tidak ada jaminan
bahwa surat akan sampai ditangan tujuan, kecuali jika kita mengirimkannya
menggunakan surat tercatat.
Prinsip di atas digunakan oleh
InterNet Protokol, "surat" diatas dikenal dengan sebutan datagram.
InterNet protokol (IP) berfungsi menyampaikan datagram dari satu komputer ke
komputer lain tanpa tergantung pada media kompunikasi yang digunakan. Data transport
layer dipotong menjadi datagram-datagram yang dapat dibawa oleh IP. Tiap
datagram dilepas dalam jaringan komputer dan akan mencari sendiri secara
otomatis rute yang harus ditempuh ke komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai
transmisi connectionless. Dengan kata lain, komputer pengirim datagram
sama sekali tidak mengetahui apakah datagram akan sampai atau tidak.
Untuk membantu mencapai komputer
tujuan, setiap komputer dalam jaringan TCP/IP harus diberikan IP address. IP
address harus unik untuk setiap komputer, tetapi tidak menjadi halangan bila
sebuah komputer mempunyai beberapa IP address. IP address terdiri atas 8 byte
data yang mempunyai nilai dari 0-255 yang sering ditulis dalam bentuk
[xx.xx.xx.xx] (xx mempunyai nilai dari 0-255).
Pada header InterNet Protokol selain
IP address dari komputer tujuan dan komputer pengirim datagram juga terdapat
beberapa informasi lainnya. Informasi ini mencakup jenis dari protokol transport
layer yang ditumpangkan diatas IP. Tampak pada gambar 2 ada dua jenis
protokol pada transport layer yaitu TCP dan UDP. Informasi penting
lainnya adalah Time-To-Live (TTL) yang menentukan berapa lama IP dapat
hidup didalam jaringan. Nilai TTL akan dikurangi satu jika IP melalui sebuah
komputer. Hal ini penting artinya terutama karena IP dilepas di jaringan
komputer. Jika karena satu dan lain hal IP tidak berhasil menemukan alamat
tujuan maka dengan adanya TTL IP akan mati dengan sendirinya pada saat TTL
bernilai nol. Disamping itu juga tiap IP yang dikirimkan diberikan identifikasi
sehingga bersama-sama dengan IP address komputer pengirim data dan komputer
tujuan, tiap IP dalam jaringan adalah unik.
Khususnya untuk pemakai jaringan
komputer hal yang terpenting untuk dipahami secara benar-benar adalah konsep IP
address. Lembaga yang mengatur IP address adalah Network Information Center
(NIC) di Department of Defence di US yang beralamat di hostmaster@nic.ddn.mil.
Pengaturan IP address penting, terutama pada saat mengatur routing secara
otomatis. Sebagai contoh jaringan komputer di amatir radio mempunyai IP address
kelas yang mempunyai address [44.xx.xx.xx]. Khusus untuk amatir radio di Indonesia
IP address yang digunakan adalah [44.132.xx.xx]. Sedangkan penulis di Canada
mempunyai IP address [44.135.84.22]. Hal ini terlihat dengan jelas bahwa IP
address di amatir radio sifatnya geografis. Dari IP address penulis dapat
dibaca bahwa mesin penulis berada di network 44 di InterNet yang dikenal
sabagai AMPRNet (ampr.org). 135 menandakan bahwa penulis berada di Canada. 84
memberitahukan bahwa penulis berada di kota Waterloo di propinsi Ontario,
sedang 22 adalah nomor mesin penulis. Dengan konsep IP address, route
perjalanan IP dalam jaringan komputer dapat dilakukan secara otomatis. Sebagai
contoh, jika sebuah komputer di InterNet akan mengirimkan IP ke [44.135.84.22],
pertama-tama IP yang dilepas di network akan berusaha mencari jalan ke network
44.135.84, setelah mesin yang mengubungkan network 44.135.84 tercapai IP
tersebut akan mencoba menghubungi mesin 22 di network tersebut. Kesemuanya ini
dilakukan secara otomatis oleh program.
Tentunya sukar bagi manusia untuk
mengingat sedemikian banyak IP address. Untuk memudahkan, dikembangkan Domain
Name System (DNS). Sebagai contoh mesin penulis di AMPRNet dengan IP
address [44.135.84.22], penulis beri nama (hostname)
ve3.yc1dav.ampr.org. Terlihat bahwa hostname yang digunakan penulis
sangat spesifik dan sangat memudahkan untuk mengetahui bahwa penulis berada di
AMPRNet dari kata ampr.org. Mesin tersebut berada di Kanada dan propinsi
Ontario dari ve3 sedang yc1dav adalah penulis sendiri. Contoh lain dari DNS
adalah sun1.vlsi.waterloo.edu yang merupakan sebuah Sun SPARC workstation
(sun1) di kelompok peneliti VLSI di University of Waterloo, Kanada
(waterloo.edu) tempat penulis bekerja dan belajar. Perlu dicatat bahwa saat ini
NIC belum memberikan domain untuk Indonesia. Mudah-mudahan dengan berkembangnya
jaringan komputer TCP/IP di Indonesia ada saatnya dimana kita di Indonesia
perlu meminta domain tersendiri untuk Indonesia.
Prinsip kerja Transmission Control Protocol (TCP).
Berbeda dengan InterNet Protokol (IP),
TCP mempunyai prinsip kerja seperti "virtual circuit" pada jaringan
telepon. TCP lebih mementingkan tata-cara dan keandalan dalam pengiriman data
antara dua komputer dalam jaringan. TCP tidak perduli dengan apa-apa yang
dikerjakan oleh IP, yang penting adalah hubungan komunikasi antara dua komputer
berjalan dengan baik. Dalam hal ini, TCP mengatur bagaimana cara membuka
hubungan komunikasi, jenis aplikasi apa yang akan dilakukan dalam komunikasi
tersebut (misalnya mengirim e-mail, transfer file dsb.) Di samping itu, juga
mendeteksi dan mengoreksi jika ada kesalahan data. TCP mengatur seluruh proses
koneksi antara satu komputer dengan komputer yang lain dalam sebuah jaringan
komputer.
Berbeda dengan IP yang mengandalkan
mekanisme connectionless pada TCP mekanisme hubungan adalah connection
oriented. Dalam hal ini, hubungan secara logik akan dibangun oleh TCP
antara satu komputer dengan komputer yang lain. Dalam waktu yang ditentukan
komputer yang sedang berhubungan harus mengirimkan data atau acknowledge
agar hubungan tetap berlangsung. Jika hal ini tidak sanggup dilakukan maka
dapat diasumsikan bahwa komputer yang sedang berhubungan dengan kita mengalami
gangguan dan hubungan secara logik dapat diputus.
TCP mengatur multiplexing dari data
yang dikirim/diterima oleh sebuah komputer. Adanya identifikasi pada TCP header
memungkinkan multiplexing dilakukan. Hal ini memungkinkan sebuah komputer
melakukan beberapa hubungan TCP secara logik. Bentuk hubungan adalah full
duplex, hal ini memungkinkan dua buah komputer saling berbicara dalam waktu
bersamaan tanpa harus bergantian menggunakan kanal komunikasi. Untuk mengatasi
saturasi (congestion) pada kanal komunikasi, pada header TCP dilengkapi
informasi tentang flow control.
Hal yang cukup penting untuk dipahami
pada TCP adalah port number. Port number menentukan servis yang
dilakukan oleh program aplikasi diatas TCP. Nomor-nomor ini telah ditentukan
oleh Network Information Center dalam Request For Comment (RFC) 1010 [10].
Sebagai contoh untuk aplikasi File Transfer Protokol (FTP) diatas transport
layer TCP digunakan port number 20 dan masih banyak lagi.
Prinsip kerja dari TCP berdasarkan
prinsip client-server. Server adalah program pada komputer yang secara
pasif akan mendengarkan (listen) port number yang telah ditentukan pada
TCP. Sedang client adalah program yang secara aktif akan membuka hubungan TCP
ke komputer server untuk meminta servis yang dibutuhkan.
State diagram kerja TCP diperlihatkan
pada gambar 3. Pada state diagram gambar 3, client akan secara aktif membuka
hubungan (active open) dengan mengirimkan sinyal SYN (state SYN SENT) ke
komputer server tujuan. Jika server menerima sinyal SYN maka server yang saat
itu berada pada state LISTEN akan mengirimkan sinyal SYN dan ke dua komputer
(client & server) akan ke state ESTAB. Jika tidak ada tanggapan dari
komputer yang dituju, maka program akan kembali pada state CLOSE. Setelah
servis yang dilakukan telah selesai maka salah client akan mengirimkan sinyal
FIN dan komputer client akan berada pada state FIN WAIT sampai sinyal FIN dari
server diterima. Pada saat menerima sinyal FIN, server akan ke state CLOSE WAIT
hingga hubungan diputus. Akhirnya kedua komputer akan kembali pada state CLOSE.
Beberapa contoh aplikasi jaringan InterNet.
Banyak aplikasi yang mungkin dilakukan
menggunakan keluarga protokol TCP/IP. Aplikasi yang umum dilakukan adalah
pengiriman berita secara elektronik yang dikenal sebagai elektronik mail
(e-mail). Untuk ini dikembangkan sebuah protokol Simple Mail Transfer Protocol
(SMTP) [6]. Protokol ini mengatur tata cara mengirimkan berita dari seorang
user di sebuah komputer ke komputer lain menggunakan alamat yang unik. Sebagai
contoh, alamat e-mail penulis di AMPRNet adalah:
yc1dav@ve3.yc1dav.ampr.org
yang
berarti bahwa penulis yc1dav berada di (at, @) mesin ve3.yc1dav.ampr.org.
Tentunya pada saat pengiriman berita, IP akan melakukan konversi dari hostname
ve3.yc1dav.ampr.org ke IP address penulis [44.135.84.22] untuk kemudian
mengirimkan informasi SMTP yang dimasukan dalam protokol TCP.
Aplikasi lainnya adalah remote login
ke komputer yang berjauhan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan fasilitas
Telnet [7] yang dijalankan diatas transport layer TCP. Untuk melakukan
file transfer digunakan File Transfer Protocol (FTP) [8] yang juga dijalankan
diatas TCP. Dengan semakin rumitnya jaringan maka manajemen jaringan menjadi
penting artinya. Saat ini dikembangkan protokol yang khusus untuk digunakan
mengatur jaringan dengan nama Simple Network Management Protocol (SNMP)
[9]. Masih banyak lagi aplikasi yang dijalankan di atas TCP, seperti NNTP, RSPF
dsb. Masing-masing aplikasi mempunyai nomor port TCP yang unik.
Satu hal yang cukup menarik dengan
digunakannya protokol TCP/IP adalah kemungkinan untuk menyambungkan beberapa
jaringan komputer yang menggunakan media komunikasi berbeda. Dengan kata lain,
komputer yang terhubung pada jaringan yang menggunakan ARCnet, Ethernet, Token
Ring, SKDP, amatir paket radio dll. dapat berbicara satu dengan lainnya tanpa
saling mengetahui bahwa media komunikasi yang digunakan secara fisik berbeda.
Hal ini memungkinkan dengan mudah membentuk Wide Area Network di
Indonesia. Saat ini UNINET yang dipelopori oleh rekan-rekan dari PUSILKOM-UI
terasa tersendat-sendat terutama karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan
untuk komunikasi. Di samping itu, protokol yang digunakan dalam jaringan UNINET
saat ini adalah UUCP yang pada dasarnya merupakan protokol yang sangat
sederhana. Hal ini tidak memungkinkan UNINET untuk melakukan hal-hal yang hanya
mungkin dilakukan oleh TCP/IP seperti manajemen network secara otomatis
menggunakan SNMP dan hubungan connectionless seperti yang dilakukan
menggunakan IP.
Untuk lebih memperjelas, ada baiknya
penulis ketengahkan contoh nyata yang penulis lakukan di jaringan amatir packet
radio (AMPRNet) di Canada. Secara garis besar topologi jaringan komputer amatir
packet radio di Waterloo terlihat pada gambar 4. Saat ini jaringan AMPRNet di
Waterloo bekerja pada Frekuensi 145.09MHz pada kecepatan 1200bps. Kami
merencanakan untuk meng-up grade jaringan TCP/IP yang ada ke kecepatan 9600bps.
Pada gambar dituliskan beberapa mesin milik teman-teman penulis seperti
at.ve3euk.ampr.org dan home.ve3rks.ampr.org.
Disini kami mempunyai sebuah gateway
at.ve3uow.ampr.org milik University of Waterloo - Amateur Radio Club (UoW ARC),
dimana penulis juga anggotanya, gateway ini menghubungkan jaringan AMPRNet
dengan jaringan LAN PC Token Ring di University of Waterloo. Melalui gateway
yang ada di jaringan Token Ring, IP yang dikirim oleh mesin di AMPRNet dapat
berhubungan dengan mesin-mesin Unix yang ada di jaringan EtherNet di UoW maupun
dengan mesin-mesin lain di InterNet. Tidak banyak gateway antara AMPRNet dan
InterNet yang beroperasi di dunia saat ini. Hal ini dapat dilihat pada artikel
penulis terdahulu tentang pengalaman penulis bekerja di jaringan amatir packet
radio di luar negeri.
Di AMPRNet Waterloo kami menggunakan
sunee.waterloo.edu dan watserv1.waterloo.edu sebagai domain name server (DNS).
Dengan kata lain, dengan menggunakan protokol UDP/IP mesin-mesin AMPRNet di
Waterloo jika akan berhubungan dengan mesin lain di AMPRNet atau InterNet yang
hostnamenya diketahui dapat menanyakan IP address mesin yang dituju tersebut ke
DNS. Semua ini dilakukan secara otomatis tanpa perlu operator mesin mengetahui
proses terjadi.
Dengan adanya teknologi amatir paket
radio di dunia amatir radio. Kemungkinan mengembangkan WAN dengan biaya murah
di Indonesia menjadi mungkin. UNINET tidak mungkin menggunakan AMPRNet karena
amatir paket radio tidak mengenal UUCP. Kalaupun dipaksakan amatir radio harus
mengembangkan perangkat lunak yang dibutuhkan dari awal. Penggunaan TCP/IP akan
memudahkan internetwoking dengan berbagai network seperti AMPRNet yang pada
akhirnya membuka kemungkinan pengembangan WAN biaya mudah, tetapi dengan
fasilitas yang jauh lebih baik daripada UUCP.
Penutup
Prinsip kerja secara umum jaringan
komputer menggunakan keluarga protokol TCP/IP telah diterangkan secara garis
besar. Beberapa contoh penggunaan dan kemungkinan untuk membentuk WAN
menggunakan TCP/IP telah dijelaskan. Beberapa artikel / buku yang mungkin dapat
memberikan informasi yang cukup mendalam tentang prinsip kerja jaringan
menggunakan TCP/IP dapat diperoleh pada RFC 1122 [12] dan RFC 1123 [13]. Copy
dari RFC dapat diperoleh dari Network Information Center (NIC) yang beralamat
di :
DDN Network Information Center
SRI International
333 Ravenswood Avenue
Menlo Park, CA 94025
U.S.A.
telp: 800-235-3155
Bagi
kami yang berada diluar negeri, copy RFC dapat kami peroleh secara cuma-cuma
dengan melakukan FTP ke NIC.DDN.MIL. Beberapa copy dari RFC dalam bentuk file
yang dikompress dalam disket telah penulis kirim ke Indonesia. Saat ini
file-file dalam disket berisi RFC tentang jaringan TCP/IP, program KA9Q TCP/IP
beserta source code yang penulis gunakan untuk bekerja di jaringan AMPRNet,
kemungkinan besar bisa diperoleh dari Dr. Kusmayanto Kadiman (ketua PIKSI-ITB),
Ir. A. Mas'ud (PAU Mikroelektronika ITB), Dr. S. Nasserie (Jurusan Teknik
Elektro ITB), redaksi majalah Elektron dan ITB Amatir Radio Club. Penulis
berharap artikel ini dapat memberikan gambaran secara umum tentang jaringan
komputer TCP/IP dan kemungkinan pengembangannya di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
[1] J. Postel, "RFC 791: Internet Protocol (IP)," InterNet Network Working Group, September
1981.
[2] J. Postel, "RFC 793: Transmission Control Protocol,"
InterNet Network Working Group, September 1981.
[3] J. Postel, "RFC 792: Internet Control Message
Protocol," InterNet Network Working Group, September 1981.
[4] D.C. Plummer, "RFC 826: An Ethernet Address Resolution
Protocol," InterNet Network Working Group, November 1982.
[5] J. Postel, "RFC 768: User Datagram Protocol,"
InterNet Network Working Group, Agustus 1980.
[6] J. Postel, "RFC 821: Simple Mail Transfer Protocol,"
InterNet Network Working Group, Agustus 1982.
[7] J. Postel dan J. Reynolds, "RFC 854: Telnet Protocol
Specification," InterNet Network Working Group, May 1983.
[8] J. Postel dan J. Reynolds, "RFC 959: File Transfer
Protocol (FTP)," InterNet Network Working Group, October 1985.
[9] J. Case, M. Fedor, M. Schoffstall dan C. Davin, "RFC 1098:
A Simple Network Management Protocol," InterNet Network Working Group,
April 1989.
[10] J. Reynolds dan J. Postel, "RFC 1010: Assigned
Numbers," InterNet Network Working Group, May 1987.
[12] R. Braden, "RFC 1122: Requirements for InterNet Hosts -
Communication Layers,", InterNet Network Working Group, October 1989.
[13] R. Barden, "RFC 1123: Requirements for InterNet Hosts -
Application and Support," InterNet Network Working Group, October 1989.
KETERANGAN GAMBAR
Gambar 1 Tujuh
lapisan protokol yang digunakan dalam jaringan komputer sesuai dengan
rekomendasi yang dikeluarkan oleh OSI/ISO.
Gambar 2 Keluarga
protokol dalam jaringan komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. Tampak bahwa
selain TCP/IP juga digunakan beberapa protokol tambahan. Perlu dicatat bahwa
protokol yang ditampilkan diatas hanya sebagian saja dari seluruh protokol yang
dikenal.
Gambar 3 State
diagram secara sederhana dari Transmission Control Protocol (TCP).
Prinsip client-server digunakan dalam interaksi dua buah komputer
menggunakan TCP.
Gambar 4 Contoh
topologi jaringan AMPRNet di Waterloo, Canada yang terkait melalui
at.ve3uow.ampr.org ke jaringan PC Token Ring yang kemudian melalui jaringan
EtherNet dan mesin watmath.waterloo.edu terkait ke jaringan komputer InterNet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar