Upacara Adat Saparan Gamping (Bekakak) |
Alamat: Desa Ambarketawang, Gamping, Sleman |
Diselenggarakan setiap bulan Sapar pada hari Jumat yang mendekati tanggal 15 Sapar untuk mengenang kesetiaan Abdi Dalem Kraton Yogyakarta bernama Ki Wiro Suto. Puncak upacara berupa penyembelihan sepasang boneka pengantin (Bekakak) yang sebelumnya telah diarak keliling desa.Pada tahun 2006 ini kegiatan upacara adat akan dilaksanakan pada hari Jum'at, 17 Maret 2006.
makna nilai‑nilai luhur yang terkandung adalah jasa Ki Wirosuto,kesetiaan ritual dan pengorbanan. Untuk lebih jelasnya ikuti uraian dibawah ini.
a. Nilai luhur penghormatan kepada Ki Wirasuto beserta istrinya karena telah merelakan dirinya sebagai tumbal dari keganasan dan keangkeran dari Gunung Gamping dan penunggunya. Jasad Ki Wirosuto dan istrinya tidak diketemukan berarti bahwa pengorbanan itu sangat berarti bagi keselamatan para pengguna batu gamping sebagai bahan bangunan dari warga Ambarketawang dan sekitarnya. b. Nilai luhur kesetiaan Ki Wirosuta dan istrinya sebagai abdi dalem penongsong merupakan suatu penghormatan bagi keluarga Ki Wirosuto. Dari kesetiaan tersebut ada perkenan dari Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono 1 untuk mengenang pengorbanan Ki Wirosuto dan istrinya beserta hewan peliharaannya diperingati sebagai awal pelaksanaan upacara Saparan Bekakak Ambaketawang. c. Nilai luhur pengorbanan Ki Wirosuto dan istrinya beserta hewan peliharaannya menjadi tumbal, itu berarti merelakan dirinya untuk dijadikan pengorbanan dengan harapan bahwa masyarakat Ambarketawang dan sekitarnya serta warga yang memerlukan batu gamping sebagai bahan bangunan sudah tidak ada lagi korban yang diperlukan untuk tumbal. Masyarakat sudah merasa aman, karena kerelaan Ki Wirasuto dan istrinya beserta hewan peliharaannya dijadikan korban. Dawuh Sultan Hamengku Buwono I memperingati dan mengenang perjuangan Ki Wirasuto dengan perayaan upacara tradisional Saparan Bekakak Ambarketawang Gamping.
d. Tokoh upacara Bekakak, Hariyanto SH.
Adapun hal‑hal yang telah diwariskan yakni untuk mengenang jasa dan kesetiaan Ki Wirasuta sebagai abdi dalem Penangsang Sri Sultan Hamengku Buwono I. |
Pamarsudi Mestuti Ing Tata Wicara. Salah satunggaling wadah kagem gladhi sesarengan wonten ing maneka warni adicara.
Sabtu, 02 April 2011
Bekakak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar