Mengenai rincian kegiatan Oni Wantara (ketua panitia) menjelaskan, Srasehan Budaya adalah upaya menyatukan persepsi dan aksi warga njeron beteng dalam mempersiapkan diri sebagai kawasan inti Keistimewaan Yogyakarta dari sisi Seni dan Pariwisata yang berbasis budaya.
Kegiatan akan dilaksanakan Sabtu (14/12/2013) malam di Museum Gamel. Sebagai narasumber GBPH H Yudhaningrat, topik, “Kebijakan Strategis Pengembangan Daerah Istimewa berbasis Kampung Budaya,” dan Ki Prijo Mustiko, topik, “ Toponim Kampung sebagai Ciri khas Jogja istimewa dalam pengembangan Kampung Budaya”.
Kemudian Lomba Lukis Batik antar siswa SD memperebutkan Trophy Walikota Yogyakarta, Minggu (15/12/2013) mulai pukul 07.00 WIB di Tamansari. Pada saat yang sama juga digelar Kampung Kuliner dengan kegiatan Bazar Kuliner dan Lomba Memasak Nasi dengan tungku.
Sorenya, mulai pukul 15.00 WIB, digelar Karnaval Budaya. Pesertanya terdiri perwakilan dari Kampung yang ada di njeron beteng. Kegiatan dibuka di ndalem Mangkubumen yang selanjutnya akan jalan kaki menyusuri : Jl. Basahan, Jl. Kadipaten Kulon, Jl. Nagan Kulon, Jl. Nagan Kidul, Jl Patehan Kidul, Jl. Langenarjan Kidul, Jl. Siliran Kidul, Jl. Suryo metaram, Jl. Mantrigawen, Jl. Suryoputran, Magangan, Pasar Ngasem.
Malamnya mulai pukul 19.00 WIB digelar Pentas Seni di Pasar Ngasem. Pentas Seni menampilkan potensi kampung yang diwakili oleh dua kelompok seni kampung pada setiap kelurahan.
Ditambahkan, sebelumnya dilaksanakan Lomba Unek-unek. Ini merupakan lomba menulis atau menggambar yang berisi gagasan atau ide tentang kondisi kekinian yang dikemas dalam bahasa yang santun, kritik yang membangun/konstruktif, bukan gambar porno dan bisa dipertanggungjawabkan serta tidak SARA. Penyerahan naskah tgl 1 Desember – 10 Desember di Drs Bambang SW, Jl. Polowijan 20 (depan pasar ngasem) pada jam 10.00 – 19.00 WIB.
via krjogja.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar