Selasa, 16 September 2014

Xiaomi Redmi 1S: Ponsel Murah, Spek 'Mewah', Performa Okelah

Xiaomi telah resmi mendatangkan Redmi 1S sebagai senjata pertamanya guna memikat konsumen Indonesia. Daya tarik ponsel ini terletak pada spesifikasi mumpuni yang dibanderol terjangkau oleh pembesutnya.

Namun tak hanya itu, kelebihan utama Redmi 1S seperti disampaikan Hugo Barra, VP Xiaomi Global, justru berada pada sistem operasinya yang bertajuk MIUI. Xiaomi mengklaim OS berbasis Android besutannya itu dibuat sedemikian rupa agar optimal sehingga pengguna semakin nyaman menggunakannya.

Selain itu, untuk ukuran ponsel seharga Rp 1,5 juta, desain Redmi 1S juga terbilang solid dan tidak terlalu terkesan murahan, meski juga tak terlihat mahal. Ingin lebih jauh mengetahui impresinya? Berikut hasil review yangdetikINET lakukan pada jagoan pertama Xiaomi di Indonesia ini.

Meski punya spesifikasi mumpuni, desain adalah bagian yang tak bisa dikesampingkan. Hal itu sepertinya disadari betul oleh Xiaomi. Wakil pertamanya di Indonesia, Redmi 1S menyodorkan desain yang bisa dibilang cukup menarik.

Namun dalam hal ini sebatas untuk ponsel di kelas Rp 1,5 jutaan. Terutama saat digenggam, Redmi 1S memang terasa solid. Hal itu mungkin dikarenakan oleh dimensinya yang cukup tebal sehingga mantap di genggaman.

Redmi 1S juga menawarkan tombol virtual yang dengan aksen merah yang membuatnya lebih catchy. Sayangnya tombol virtual tersebut tak dilengkapi lampu LED di baliknya, sehingga pengguna dipastikan bakal kesulitan saat menggunakannya di tempat gelap karena harus hafal posisi tombol virtual yang terdiri dari tombol home, back, dan menu tersebut.

Sedangkan penempatan tombol-tombol fisik lainnya yakni tombol power dan volume tak berbeda jauh dengan kebanyakan ponsel Android yang berlokasi di sebelah kiri. Namun hati-hati saat melepas penutup baterai, karena kedua tombol tersebut akan ikut terlepas karena memang tertempel pada penutup baterai.

Untuk menemukan sepasang slot kartu SIM yang ditawarkan, pengguna bisa menemukannya di balik penutup baterai bersebelahan dengan slot micro SD. Kedua slot masih menawarkan ukuran kartu SIM jenis Mini-SIM, sehingga pengguna tak perlu repot-repot memotongnya menjadi ukuran Micro-SIM.


Adapun lokasi port USB berada di sisi bawah bersebelahan dengan lubang mic, dan port audio 3,5 mm berada di sisi atas.

Spesifikasi Redmi 1S sebenarnya tidak terlalu istimewa karena cukup banyak produsen yang telah menawarkan spesifikasi yang sama. Namun yang bikin menarik adalah harganya, saat produsen lain menawarkan pada kisaran Rp 2 jutaan, Xiaomi menggebrak dengan menawarkan Redmi 1S hanya senilai Rp 1,5 juta.

Dengan harga tersebut, konsumen disodorkan prosesor quad core Snapdragon 400 dengan kecepatan 1,6 GHz. Kecepatannya bahkan lebih tinggi dari kebanyakan Snapdragon 400 yang hanya berlari di kecepatan 1,2 GHz sampai 1,4 GHz.

Sedangkan selebihnya standar yakni RAM 1 GB dan memori internal 8 GB yang ditemani slot micro SD. Untuk layarnya, bentang 4,7 inch yang diusungnya telah menawarkan resolusi HD (1280x720 pixel).
Daya tarik lainnya yang dimiliki Redmi 1S juga terletak di sektor kamera. Redmi 1S menghadirkan kemampuan 8 MP yang kualitasnya terbilang lumayan. Sedangkan kamera depannya hanya 1,6 MP sehingga kurang cocok bagi penyuka selfie.


Sebagai pemasok dayanya, Xiaomi mempercayakan pada baterai Li-Ion dengan kemampuan 2000 mAh yang digunakan untuk menjalankan MIUI v5 yang saat ini telah diadopsi dari basis Android 4.4.3.

Hugo Barra, VP Xiaomi Global, berulang kali menegaskan bahwa kelebihan utama Xiaomi bukan dari ponselnya melainkan sistem operasi yang diusungnya yang dalam hal ini adalah MIUI. Barra bahkan menganggap ponsel Xiaomi hanyalah sebuah kendaraan yang ditunggangi MIUI.

Hal itu memang bukan tanpa alasan, dibanding saat menggunakan OS berbasis Android pada ponsel lainnya, saat menggunakan MIUI pengguna pasti langsung merasakan perbedaan. Terutama di bagian menu, karena MIUI menyodorkan menu yang bergaya iOS.


Jadi pengguna tak perlu masuk ke dalam menu aplikasi. Layaknya iOS, menu home adalah juga menu aplikasinya. Pengguna tinggal menggeser tampilan layar ke sebelah kiri untuk menemukan aplikasi-aplikasi lainnya, seperti pada iOS.

Namun tentunya tak cuma itu kelebihannya, Barra mengatakan MIUI mempunyai fitur yang secara otomatis mematikan aplikasi yang berjalan di background yang diyakini sebagai sumber menurunnya performa ponsel Android.


Pun demikian bila pengguna ingin mempertahankan sejumlah aplikasi agar tetap berjalan di background, pengguna bisa memasukkan aplikasi yang diinginkan ke dalam white list. Masalahnya, fitur ini justru bisa berbalik merugikan pengguna bila tak mengetahuinya.

Terutama bila pengguna lupa memasukkan aplikasi favoritnya ke dalam white list, maka tak ada satupun notifikasi dari aplikasi tersebut yang akan diterima. Contoh aplikasi yang dimaksud adalah BBM, WhatsApp, Facebook, Twitter, dan Path.

Fitur menarik lainnya adalah lite mode, dengan fitur ini pengguna bisa mengubah tampilan Redmi 1S menjadi sangat sederhana layaknya sebuah feature phone. Jadi bisa dibilang fitur ini sangat cocok bagi pengguna yang menginginkan tampilan simple dan mudah dioperasikan.

Selebihnya dalam MIUI tak jauh berbeda dengan OS Android lainnya, pengguna akan menemukan berbagai pilihan aplikasi yang biasa ditawarkan pada ponsel lainnya yang salah satunya adalah layanan penyimpanan cloud.

Meski hasil benchmark tak melulu jadi tolok ukur, tak sedikit konsumen yang masih mengagung-agungkan hasil pengujian menggunakan metode sintetis ini. Tercatat ada dua aplikasi benchmark yang cukup popular yakni AnTuTu dan 3DMark.


Untuk membuktikan performa Redmi 1S, detikINET pun turut melakukan pengujian menggunakan kedua aplikasi tersebut. 

AnTuTu

Dalam pengujian yang paling difavoritkan oleh para penggila gadget ini Redmi 1S menorehkan raihan yang terbilang sangat lumayan dengan poin sebesar 20522. Raihan ini hanya berselisih sedikit dengan Nexus 4 dan Lenovo K900 yang dibanderol jauh lebih mahal.


Adapun Nexus 4 diketahui memiliki skor di kisaran 21 ribu, sedangkan Lenovo K900 menorehkan 22 ribuan poin. Namun kedua ponsel memang masih dibekali prosesor yang terbilang jadul. Bila Nexus 4 masih mengandalkan Snapdragon S4 pro, maka Lenovo K900 dibenamkan Intel CloverTrail+.

3DMark

Pada pengujian menggunakan 3DMark dengan pilihan IceStorm yang dibatasi pada resolusi HD (1280x720 pixel), Redmi 1S juga menorehkan hasil rata-rata dengan raihan sebesar 5590 poin. Namun poin yang diraih tersebut masih lebih rendah dari database 3DMark dimana Redmi 1S sanggup meraih poin sebesar 5621.


Tak berselisih banyak memang, bahkan bila dibandingkan dengan HTC One Mini 2 yang merupakan versi mini dari HTC One M8 juga tak berbeda jauh. Ponsel mini jagoan HTC tersebut tercatat menorehkan skor sebesar 5628 poin, atau hanya berselisih 38 poin dari Redmi 1S yang diuji detikINET. Padahal harga kedua ponsel sangat berbeda jauh.

Dengan kisaran harga di angka Rp 1,5 juta, kemampuan kamera biasanya bukan daya tarik utama yang ditonjolkan sebuah ponsel. Begitu juga dengan Redmi 1S, saat peluncurannya beberapa waktu lalu, tak ada satu pun petingginya yang membahas mengenai kamera ponsel besutannya tersebut.

Pun demikian ternyata hal itu tak serta-merta mengartikan bahwa kamera Redmi 1S terlalu jelek untuk diulas. Review yang detikINET lakukan membuktikan ternyata kemampuan kamera Redmi 1S terbilang tak jelek-jelek amat, bahkan bisa dibilang mampu menyamai kamera ponsel lain yang berada setingkat di atasnya.

Pada kondisi outdoor, hasil jepretan kamera Redmi 1S cukup memuaskan. Proporsi warna bisa dibilang cukup seimbang, namun tingkat kecerahannya terbilang kurang. Yang mana hal itu berakibat pada hasil gambar yang cenderung gelap meski tak begitu signifikan.


Sementara itu dalam kondisi indoor, hasil jepretannya juga tak jauh berbeda dengan hasil di kondisi outdoor. Proporsi warna maupun kecerahannya sama persis dengan hasil jepretan di kondisi outdoor. Pun begitu secara keseluruhan hasil kamera Redmi 1S tetap cukup oke untuk ukuran ponsel Rp 1,5 juta.

Tapi bagi pengguna yang suka memotret makro baiknya jangan berharap banyak pada kamera Redmi 1S. Selain noise yang banyak terlihat, kameranya juga tak bisa fokus bila diarahkan terlalu dekat ke objek foto.


Xiaomi kerap disebut fenomenal. Dengan banderol murah, mereka mampu menawarkan ponsel dengan spesifikasi menggiurkan. Nah, hal ini juga yang menjadi pesona Redmi 1S.



Harga Rp 1,5 juta jelas menjadi daya pikat utama ponsel ini, ditambah lagi dengan spesifikasi yang di atas rata-rata ponsel dengan harga sekelasnya.

Pun demikian, kemampuan Redmi 1S tak cuma dua hal itu -- harga murah dan spek mewah. Xiaomi juga sukses memberikan cita rasa berbeda dari ponsel ramah kantongnya dengan keberadaan tampilan ala MIUI. Hal inilah yang jadi pembeda, sekaligus menegaskan bahwa ponsel murah juga bisa punya gaya. 

Soal performa, meski punya spesifikasi oke, namun tetap saja Redmi 1S bukanlah ponsel kelas premium yang bisa diajak berlari gesit ataupun ditaburi dengan berbagai fitur mewah. Namun balik lagi, performa yang lumayan ini diselamatkan dengan banderol harga yang bersahabat.


Nilai minus Xiaomi salah satunya berada di sektor kamera. Kamera belakang perangkat ini terbilang standar, begitu pula dengan kamera depannya. Jika Anda penggemar selfie, jangan berharap terlalu banyak dengan kamera depan 1,6 megapixel di Redmi 1S. Dan Anda pun juga harus ingat, pada dasarnya juga ini bukan ponsel selfie toh? 

Spesifikasi Xiaomi Redmi 1S:
- Prosesor quad core Snapdragon 400 1,6 GHz
- RAM 1 GB
- Memori Internal 8 GB disertai slot micro SD
- Layar 4,7 inch resolusi HD (1280x720 pixel)
- Kamera utama 8 MP dan kamera depan 1,6 MP
- OS MIUI v5 berbasis Android 4.3
- Baterai Li-Ion 2000 mAh
- Dual-SIM
- WiFi, WiFi Display, GPS, Bluetooth, dll

#sumber detikcom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar