Kamis, 13 November 2014

Tips Fotografi: Memotret Outdoor, Pantang Pulang di Musim Hujan

http://images.detik.com/content/2014/11/13/1279/rain.jpg

Musim hujan, bagi sebagian fotografer disambut dengan hambar. Sebab dianggap menyusahkan dan membuat repot saat memotret outdoor. Taruhannya berupa alat kamera yang berpotensi rusak kalau kecipratan air hujan. 

Belum lagi langit kusam pucat dan tidak membiru maka kemungkinan foto-foto cerah yang 'bling-bling' makin sulit didapat.

Bagi pemotretan dalam kota, situasi tak nyaman tersebut bisa dihindari dengan menunda atau menggeser menjadi foto indoor/studio. Atau yang menggunakan kamera dengan teknologi tahan air, hujan bukanlah aral melintang.

Namun bagaimana kalau sudah direncanakan matang di luar kota, bukankah enggak mungkin balik kanan hanya karena hujan? Terlebih kalau budget yang dikeluarkan tidaklah sedikit.

Kalau sudah begitu diperlukan 'plan B' untuk mengantisipasi. Bisa jadi, begini rencana cadangan yang bisa menjadi alternatif.

1. Bawalah payung besar di bagasi mobil atau yang bisa dibawa ke kabin pesawat. Payung ini untuk menghalau curah hujan saat pemotretan. Mintalah teman untuk memegang payung saat beraksi. Tidak lain supaya tetap fokus dan menyenangkan saat memencet shutter.

2. Siapkan raincoat atau jas hujan. Tidak perlu yang mahal dan tebal. Cukup raincoat yang tipis atau yang sekali pakai. Gunanya untuk menampik cipratan hujan meski sudah dipayungi.



3. Pelindung kamera. Ini yang terpenting. Banyak produk asesoris kamera berupa housing untuk melindungi kamera dari cipratan air bahkan untukunderwater. 

Yang patut diperhatikan yakni kualitas yang baik, jangan tergiur harga murah. Ada baiknya untuk bertanya kiri-kanan dan melihat review orang-orang di internet terlebih dahulu, baik testimoni maupun videonya di YouTube.

Pergunakan housing tersebut sesuai petunjuk pemakaian. Sikap terburu-buru dan meremehkan cara pemasangan yang disarankan dapat merusak kamera. Biasanya dari air yang merembes pelan-pelan ke dalam kamera.

4. Siapkan kain lap lembut atau sapu tangan untuk membersihkan lensa dari cipratan air. Setidaknya tisu khusus yang cepat mengering. Terdengar sepele namun sangat membantu kalau sedang berada pada posisi ini. Setetes saja cipratan air hujan pada lensa bakal mengganggu. 

Jadi tak ada salahnya menyiapkan di tas kamera. Toh, tidak menghabiskan tempat yang luas. Cukup diselipkan, gangguan sudah bisa terhindarkan.

5. Bila memungkinkan, dapat mengeksplorasi langit mendung dan atmosfir hujan dengan menambah filter lensa atau bermain di white balance. 

Filter mampu memperkuat kesan fotografis saat pengambilan gambar. Sementara white balance membantu imajinasi bereksperimen dengan berbagai cerita dan drama.

6. Tengok kiri-kanan, pastikan spotnya aman, tidak licin dan aman buat foto-foto. Tindakan antisipasif ini didorong oleh banyaknya kasus terpeleset pada jalan licin saat atau pasca hujan. 

Biasanya pada jalan setapak atau tangga kayu/ semen yang mulai dipenuhi lumut. Beberapa fotografer terjerembab karena saking semangatnya sehingga keamanan diri dan alat terabaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar