Sungai winongo mulai dilirik potensinya sebagai wahana outbond. Seperti dilakukan di Kampung outbond dengan kegiatan simulasi rakit bambu dan tanggap kebakaran di Ruang Terbuka Hijau Kricak, Tegalrejo, Minggu (12/1/2014).
Kegiatan yang terselenggara atas kerjasama antara Becak Maju (Bener dan Kricak Maju), Gerakan Fajar Nusntara (GAFATAR) dan Ikatan Konco Cilik (IKC). Simulasi Kebakaran dilakukan mengguakan Kereta Pemadam Kebakaran, yang memang dirancang untuk daerah perkampungan yang padat. Kereta bermesin disel yang dapat menyedot air dari kolam ini mampu memancarkan air melalui selang panjang layaknya mobil pemadam kebakaran.
“Kereta ini mampu digunakan untuk memadamkan kebakaran dengan cepat, tanpa menunggu mobil pemadam datang”, jelas Bapak Yohanes, selaku pemandu dari IKC melalui rilisnya kepada KRjogja.com, Senin (13/1/2014).
“Kereta ini mampu digunakan untuk memadamkan kebakaran dengan cepat, tanpa menunggu mobil pemadam datang”, jelas Bapak Yohanes, selaku pemandu dari IKC melalui rilisnya kepada KRjogja.com, Senin (13/1/2014).
Kegiatan dengan peserta sekitar 30 orang ini dilanjutkan dengan simulasi rakit bambu hasil karya GAFATAR. Rakit yang akan digunakan sebagai wahana kampung outbond kedepan, diuji kualitasnya di Sungai Winongo yang melintas di lokasi tersebut.
Kerja sama GAFATAR yang berkiprah dibidang sosial, budaya dan ilmiah ini memang sudah lama terjalin dengan warga di Kricak, khususnya mengenai pemanfaatan lingkungan. “Sungai akan dijadikan halaman depan jika diberdayakan dan dijaga dengan bijak, apalagi dengan wahana rakit yang kental akan nuansa tradisional Nusantara,” ujar salah seorang aktivis GAFATAR.
Ibu Sukarini, selaku aktivis masyarakat Kricak dan pengurus Becak Maju merasa terbantu dengan kegiatan semacam ini. Beliau berharap masyarakat dapat mandiri, kemudian program outbond bias cepat terlaksana.
via krjogja.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar