YOGYA (KRjogja.com) - Jika beberapa hari ini warga
merasakan suhu udara terasa sangat panas, hal itu wajar lantaran
matahari saat ini tengah berada tepat di atas DIY. Panas ekstrim ini
akan terus terjadi kurang lebih hingga tanggal 28 Oktober mendatang
seiring dengan deklinasi matahari atau pergerakan semu matahari.
Secara
geografis wilayah DIY terletak pada posisi 8 hingga 9 derajat lintang
selatan (LS), sementara saat ini matahari berada pada posisi 8 derajat
LS. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta
mencatat suhu siang hari pada Kamis (17/10/2013) mencapai 37 derajat
celcius dengan kelembaban udara 40 persen, sedangkan suhu normal
rata-rata di DIY sendiri berkisar 32 derajat celcius dengan kelembaban
udara 80 persen.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta,
Tony Agus Wijaya mengatakan, matahari mulai berada di atas DIY sejak
kurang lebih tanggal 14 Oktober dan perlahan dalam dua minggu kedepan
akan bergerak ke selatan. Hal ini pula yang memicu adanya angin kencang
seperti yang dirasakan masyarakat pada Kamis pagi hingga siang.
“Kecepatan
angin yang diukur dengan menggunakan skala bispor saat ini dikisaran 10
sampai dengan 20 knot atau 20 hingga 40 kilomter perjam. Ini belum
ekstrim hingga bisa menyebabkan bencana seperti angin puting beliung
dengan kelembaban udara berada di angka 50 hingga 60 persen,” tandasnya.
Dengan
kondisi tersebut, pihak BMKG Yogyakarta menilai masyarakat harus
mewaspadai adanya suhu udara yang tinggi dan kelembaban yang rendah.
Jika kelembaban sampai berada di bawah 40 persen maka hal itu sudah
masuk dalam kategori kondisi ekstrim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar