Senin, 13 Januari 2014

Suhu Dingin AS Pengaruhi Cuaca Jogja


Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Tony Agus Wijaya menilai suhu dingin yang melanda Amerika Serikat (AS) ikut mempengaruhi cuaca di dunia termasuk Indonesia dan Yogyakarta.
Agus menilai kondisi di AS tersebut menyebabkan pola angin berubah sehingga suhunya semakin dingin dan mengubah pola cuaca di dunia. Misalnya cuaca di Australia lebih panas dibandingkan sebelumnya dan berdampak ke Yogyakarta berubahnya jadwal/pola hujan dari siklus alamiahnya. Kondisi tersebut akibat pemanasan global dan industrialisasi di negara maju.
“Jarak antara Indonesia dengan AS termasuk eropa  memang jauh, tapi saling mempengaruhi secara global. Indonesia beruntung berada di khatulistiwa sehingga masih sering mendapat sinar matahari. Tapi, ini hanya gangguan jangka pendek dan dalam waktu 1-2 minggu mendatang kembali normal mengikuti siklus alamiahnya,” kata Tony saat dikonfirmasi KRjogja.com, Jumat (10/1/2014) malam.

Jumat, 03 Januari 2014

TARIF JNE REGULER DARI JOGJA

Berikut Daftar Tarif JNE Reguler dari Kota Yogyakarta:

pic tarif jne reg dr yogya 1

TARIF DAKOTA CARGO YOGYAKARTA

DAFTAR TARIF DAKOTA CARGO DARI YOGYAKARTA
JL.SUGENG JERONI 79 YOGYAKARTA
0274389133

TARIF REGULER

No Tujuan 1-5 kg Kgs No Tujuan 1-5 kg kgs
1 BANDUNG 25000 1100 46 PURWOKERTO 20000 800
2 BLITAR 25000 1500 47 PURWOREJO 15000 800
3 BANYUWANGI 25000 1100 48 SALATIGA 20000 800
4 BEKASI 25000 1100 49 SEMARANG 20000 800
5 BOGOR 25000 1100 50 SERANG 35000 1700
6 BOYOLALI 35000 1300 51 SIDOARJO 25000 1100
7 CIANJUR 35000 1700 52 SOLO 20000 800
8 CIBINONG 35000 1500 53 SRAGEN 35000 1200
9 CILACAP 25000 1100 54 SUKABUMI 25000 1100
10 CILEUNGSI 35000 1500 55 SURABAYA 25000 1100
11 CIMAHI 50000 1500 56 TANGERANG 25000 1100
12 CIREBON 25000 1100 57 TASIKMALAYA 25000 1100
13 DEMAK 35000 1300 58 TEGAL 20000 800
14 DENPASAR 30000 1800 59 TEMANGGUNG 25000 1100
15 DEPOK 35000 1500 60 WANGON 25000 1100
16 GARUT 35000 1500 61 WONOSOBO 25000 1100
17 GIANYAR 40000 2500 62 BANDARLAMPUNG 50000 2750
18 GOMBONG 35000 1500 63 PALEMBANG 50000 2750
19 GRESIK 35000 1500 64 PEKANBARU 75000 4000
20 INDRAMAYU 25000 1500 65 MEDAN 75000 4500
21 JAKARTA 25000 1100 66 PADANG 75000 4500
22 JEMBER 25000 1100 67 BENGKULU 75000 4500
23 JEPARA 35000 1500 68 JAMBI 75000 4500
24 JOMBANG 25000 1100 69 BUMIAYU 25000 1100
25 JUANA 35000 1200 70 CIKARANG 35000 1500
26 KARAWANG 35000 1500
27 KARATASURA 35000 1300
28 KEBUMEN 20000 800
29 KEDIRI 25000 1100
.
30 KENDAL 25000 1300
31 KLATEN 35000 800
.
32 KUDUS 25000 1100
33 KUTA 40000 2500
34 KUTOARJO 35000 1300
35 LAMONGAN 35000 1500
36 MADIUN 25000 1100
37 MAGELANG 20000 800
38 MALANG 25000 1100
39 NGANJUK 20000 1500
40 NGAWI 35000 1500
41 PACITAN 35000 1500
42 PARAKAN 25000 1100
43 PASURUAN 25000 1100
44 PEKALONGAN 20000 800
45 PEMALANG 35000 1500

Senin, 16 Desember 2013

Puncak Musim Hujan di Jogja, Hujan Akan Sangat Lebat


Masyarakat DIY diminta waspada menghadapi puncak musim hujan yang diprediksi akan datang pada Januari-Februari. Sebab dengan intensitas curah hujan tinggi dan lama, dapat menyebabkan potensi bencana.
“Di puncak musim hujan, intensitas hujan akan turun sangat lebat, mencapai lebih dari 100 milimeter per hari. Dalam kurun satu hari, ada air hujan sebanyak 100 liter yang turun di tiap luas tanah satu meter persegi,” jelas Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Bambang Suryo Santoso, Rabu (11/12/2013).
Dengan intensitas hujan yang mencapai 100 milimeter per hari, warga diminta meningkatkan kewaspadaanya dalam menghadapi potensi bencana seperti tanah longsor dan banjir lahar di sekitar gunung Merapi. Warga yang tinggal di perkotaan juga perlu waspada dengan genangan air di beberapa ruas jalan.

Minggu, 15 Desember 2013

Mall Terbesar Se-Jawa Bagian Tengah Ada di Jogja


PotensiYogyakarta sebagai destinasi wisata dan belanja ternyata meyakinkan banyak pengembang untuk membangun fasilitas akomodasi (hotel) dan pusat belanja bergenre gaya hidup (lifestyle mall).
Satu di antara sekian banyak pengembang yang terhipnotis magnit Yogyakarta adalah PT Delta Merlin Dunia Propertindo (DMDP). Tak tanggung-tanggung, mereka saat ini tengah mengerjakan pusat belanja gaya hidup yang kelak menjadi terbesar se-Jawa Bagian Tengah, bernama Hartono Lifestyle Mall.
Bangunan mal yang berlokasi di kawasan Ring Road Utara ini memiliki luas total 220.000 meter persegi dan terletak di atas lahan berdimensi 6,2 hektar. Hartono Lifestyle Mall mengalahkan mal seperti Paragon City Semarang (120.000 meter persegi), Plaza Ambarrukmo (120.000 meter persegi), dan Solo Paragon Mall (60.000 meter persegi).

Beringharjo, Pasar Tradisional Paling Terkenal di Indonesia


Saat traveling ke sebuah kota, pasar tradisional jadi salah satu atraksinya. Jangan salah, Indonesia punya beberapa pasar tradisional yang jadi incaran wisatawan domestik dan mancanegara. Ini dia 6 di antaranya.
Dihimpun detikTravel, Kamis (3/1/2013), berikut 6 pasar tradisional paling terkenal di Indonesia. 6 Pasar ini menjadi salah satu destinasi paling magnetik bagi wisnus dan wisman:
1. Pasar Beringharjo, Yogya
Wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogya, DI Yogyakarta, tak mungkin melewatkan Pasar Beringharjo. Namanya sudah menyeruak sejak 1925, tepat saat Belanda masih menjajah Indonesia. Bayangkan, beberapa puluh tahun lalu noni-noni Belanda lalu lalang di gang-gangnya, menyatu dengan kerumunan pribumi yang berjualan di pasar.

Sabtu, 14 Desember 2013

Flashmob Pencak Silat Jogja

Sebuah Koreografi seni pencak akan dipertunjukkan secara massal selama kurang lebih 8 menit serta melibatkan 80 – 100 orang pesilat dari berbagai perguruan Pencak Silat di Yogyakarta. Perguruan – perguruan tersebut antara lain : Tapak Suci, Persinas ASAD, PERPI Harimurti, POPSI, Perisai Diri, CEPEDI, PSTD.

Ini adalah salah satu usaha Paseduluran Angkringan Silat dalam menjalankan salah satu misinya untuk mensosialisasikan Pencak Silat. Diharapkan dengan acara ini, publik akan lebih memberi perhatian kepada pencak silat, sekaligus menunjukkan bahwa usaha pelestarian Pencak Silat sebagai seni dan budaya warisan bangsa masih terus bergerak dengan penuh semangat.

Jumat, 13 Desember 2013

Festival Njeron Beteng Jogja 14-15 Desember 2013


Masyarakat Kecamatan Kraton Yogyakarta akan menggelar Festival nJeron Beteng, Sabtu-Minggu (14-15 Desember). Kegiatan terdiri Sarasehan Budaya, Lomba Lukis Batik, Kampung Kuliner, Karnaval Budaya, Pentas Seni, dan Lomba Uneg-uneg.
Mengenai rincian kegiatan Oni Wantara (ketua panitia) menjelaskan, Srasehan Budaya adalah upaya menyatukan persepsi dan aksi warga njeron beteng dalam mempersiapkan diri sebagai kawasan inti Keistimewaan Yogyakarta dari sisi Seni dan Pariwisata yang berbasis budaya.

Festival Jajanan Tradisional Sleman

Festival jajanan tradisional akan digelar di Taman Kuliner Condongcatur, Depok, Sleman, pada 15 Desember 2013 mendatang. Festival tersebut selain menyajikan banyak banyak makanan tradisional, menyelenggarakan juga lomba membuat makanan itu sendiri. Kegiatan seperti lomba fotografi dan lomba kegiatan anak juga ada.
“Rata-rata yang bisa membuat makanan tradisional itu sudah berumur tidak muda lagi. Maka diadakan festival supaya yang muda juga bisa melestarikan,” kata Tri Endah Yitnani, Kepala Dinas Pasar Kabupaten Sleman, Selasa, 3 Desember 2013.

Selasa, 10 Desember 2013

PETANI MUDA BERDIKARI

Teringat ketika ngobrol sama Mas Wahyu Cimeng dan Mas Seto Atmojo tentang seorang pemuda yang ingin mandiri dengan bertani :D, dan tanamannya pun bukan sembarang tanaman, lain dengan yang lain, bahan makanan tradisional yang sudah (hampir) punah : Cantel. Ternyata jenis tanaman ini sudah punah (jarene). Kemudian tanpa sengaja menemukan nama lain dari tanaman ini yaitu Sorghum. Ya namanya Sorghum. Ini hasil kopi pastenya (dari berbagai sumber).

Sebagai negara agraris, Indonesia memang diuntungkan dengan beragamnya komoditas yang bisa dijadikan bahan pangan. Hanya saja sangat disayangkan, sebagai negara penghasil padi, Indonesia masih mengimpor beras dari sejumlah negara. Karena itulah, bahan pangan pengganti diharapkan dapat menjadi jalan keluar agar Indonesia mengurangi impor. Salah satu bahan pangan yang saat ini jadi incaran adalah sorgum.
Sorgum merupakan tanaman yang memiliki adaptasi luas dan tahan terhadap kekeringan. Apalagi untuk menanamnya tidka dibutuhkan lahan yang luas. Tanaman sorgum bisa tumbuh di lahan-lahan marginal seperti lahan kering, basa, masam dan tidak subur, baik musim penghujan maupun kemarau.