Banyak umat Muslim yang mengeluhkan larangan puasa di Provinsi Xinjiang,
Tiongkok. Para mahasiswa juga dilarang menjalankan puasa dengan cara
dipaksa makan dan dihukum jika tetap berpuasa.
Hal tersebut diungkapkan oleh tiga mahasiswa di Kashgar Normal University di Xinjian yang tidak mau diungkapkan identitasnya. Mereka menyatakan telah dipaksa menyantap makanan bersana tim professor untuk memastikan mereka tidak berpuasa. Bagi yang menolak aturan tersebut berisiko dihukum oleh pihak berwajib.
“Jika ingin mempunyai hidup yang normal di sini, maka sebaiknya Anda tidak berpuasa,” tutur salah satu pelajar kepada BBC (14/07/2014).
Xinjiang adalah rumah bagi kaum minoritas Uighur
yang sebagian besar penganut Islam. Larangan puasa ini dilakukan oleh
Beijing setelah serangkaian serangan kaum ekstrimis Islam dan
penyerangan teroris di luar negri.Hal tersebut diungkapkan oleh tiga mahasiswa di Kashgar Normal University di Xinjian yang tidak mau diungkapkan identitasnya. Mereka menyatakan telah dipaksa menyantap makanan bersana tim professor untuk memastikan mereka tidak berpuasa. Bagi yang menolak aturan tersebut berisiko dihukum oleh pihak berwajib.
“Jika ingin mempunyai hidup yang normal di sini, maka sebaiknya Anda tidak berpuasa,” tutur salah satu pelajar kepada BBC (14/07/2014).
Pada Kamis (10/07/2014) pengadilan di Xinjiang mengantar 32 orang ke penjara karena mengunduh atau mengirimkan video 'violen terror'. Banyak masyarak Uighurs menyatakan kekerasan ini dipicu oleh penekanan pemerintah Beijing terhadap kebudayaan dan kepercayaan mereka.
Ketiga mahasiswa juga menyatakan berpuasa dilarang di semua Universitas di seluruh kawasan Xinjiang. Beberapa departemen pemerintah juga menerapkan larang puasa, bahkan satu rumah sakit pemerintah memberi surat perintah pada staff agar tidak berpuasa.
Sebagai langkah propaganda, koran yang dijalankan oleh pemerintah Xinjiang menyiarkan berita mengenai masalah kesehatan berpuasa. Ini bukan pertama kalinya pemerintah Tiongkok melarang puasa di Xinjiang. Tapi dengan meningkatnya kekerasan di daerah tersebut bisa memicu ketegangan di antara masyarakat.
Ketiga mahasiswa tersebut menyatakan kaum Uighurs yang menolak makan akan menerima peringatan resmi. Hal ini bisa berpengaruh besar pada prospek karir masa depan mereka, di beberapa kasus ada mahasiswa yang tidak diberi surat kelulusan.
#sumber detikcom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar