Jumat, 25 April 2014

Motor Injeksi 'Masuk Angin' Kalau Habis Bensin? Itu Hoax



Banyak mitos yang berseliweran kalau motor injeksi itu tidak boleh habis bensin karena bakal merusak fuel pump. Yamaha ingin membuktikan kalau teknologi sistem injeksinya tidak seperti itu.


General Manager Service and Motorsport Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) M. Abidin mengatakan mitos seperti itu merupakan pembohongan publik karena sesungguhnya itu tidak benar. Khususnya motor injeksi Yamaha, jika kehabisan bensin tidak akan merusak fuel pump.

"Informasi yang salah kalau bensin habis, motor 'masuk angin' atau fuel pump rusak. Kalau motor injeksi Yamaha sekarang sudah menggunakan teknologi yang canggih," kata Abidin di sela-sela acara Seminar Fuel Injection Yamaha di diler DDS Jalan Letjen Suprapto No.402 Cempaka Putih Jakarta, Rabu (19/2/2014).

Lebih lanjut Abidin menegaskan tidak ada istilah 'masuk angin" pada teknologi FI Yamaha dan tidak akan ada masalah jika keabisan bensin di tengah jalan.

"Yang penting maintenance-nya saja, fuel pump kita canggih, irit listrik. Fuel pump kita dibuat tekanannya besar, tapi irit listrik dikombinasikan dengan teknologi FI kita. Kapasitasnya tekanan fuel pump kita itu 350 kpa," lugasnya.

"Jadi kalau yang pakai motor injeksi Yamaha lalu kehabisan bensin di tengah jalan tidak perlu khawatir fuel pump rusak atau masuk angin. Tinggal mencari yang jual bensin lalu langsung mengisikannya dan kembali melakukan perjalan karena tidak akan ada masalah," tandasnya.




Yamaha mengklaim kalau FI Ready sebagai bukti dari layanan purna jualnya yang terus memperhatikan kebutuhan konsumen yang membedakan dengan pabrikan lain. Lalu apa keunggulan yang akan didapat konsumen dengan menggunakan sistem injeksi Yamaha?


Service Education Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Slamet mengatakan pada dasarnya FI sangat sedikit perawatannya, jika selalu menggunakan bahan bakar berkualitas baik. 

Yamaha pun sudah menyiapkan jaringan servis FI Ready yang siap menangani motor-motor injeksi keluaran terbaru.

Nah berikut keunggulan FI Ready Yamaha untuk konsumennya di Indonesia :

1. FI Part Yamaha bisa dirawat secara terpisah (module by module) misalnya injektor, throttle Body, Filter Fuel Pump bisa dilepas.

2. Self service FI Maintenance (tanpa harus ke bengkel) menggunakan Yamalube Carbon Cleaner.
"Konsumen dapat melakukannya sendiri ke dalam tangki bensin, formula khususnya bekerja membersihkan sistem FI secara otomatis. Cukup lakukan setiap 3.000 km, sangat cocok untuk kondisi di luar area," ujar Slamet di sela-sela acara Seminar Fuel Injection Yamaha di diler DDS Jalan Letjen Suprapto No.402 Cempaka Putih Jakarta, Rabu (19/2/2014)



3. Service cepat FI 10 menit di bengkel resmi dengan 3M Injector Cleaning, Throttle Body dan ruang bakar mesin, perawatan lebih cepat dan murah.


4. Perawatan FI yang paling sempurna menggunakan FI Injector Tester & Cleaner sehingga tidak perlu sering ganti part.

5. General Check Up yang akurat menggunakan FI Diagnostic Tools. Ini tidak dimiliki oleh kompetitor.

Sementara itu, Yamaha FI Ready juga diperkuat dengan 15.000 teknisi dan 3.000 bengkel resmi yang sudah teredukasi dan ahli dalam menangani perawatan teknologi FI.

Prinsip Kerja Sistem Injeksi Yamaha

Sampai saat ini hampir 95 persen motor Yamaha yang ada di Indonesia sudah menggunakan teknologi injeksi atau yang dikenal dengan sebutan YMJET-FI. Lalu bagaimana prinsip dasar kerja dari sistem injeksi motor Yamaha yang ada di Indonesia?

Service Education Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Slamet menjelaskan ada beberapa faktor dasar cara kerja sistem injeksi di motor Yamaha, diantaranya adalah Throttle Position Sensor, Intake Air Pressure Sensor, Intake Air Temperature Sensor, Crankshaft Position Sensor, Coolant/oli Temperature Sensor, dan Oxygen Sensor.

Slamet menjelaskan fungsi dari masing-masing faktor tersebut, untuk Throttle Position Sensor gunanya untuk mengetahui posisi gas, Intake Air Pressure Sensor untuk mengetahui tekanan udara yang masuk, Intake Air Temperature Sensor untuk mendeteksi suhu udara yang akan masuk ke ruang bakar.

Untuk Crankshaft Position Sensor itu sendiri merupakan sensor yang akan mengetahui masing-masing crankshaft. Coolant/oli Temperature Sensor untuk mendeteksi suhu mesin, Oxygen Sensor yang akan mendeteksi kandungan oksigen di gas buang.

"Kalau motor gede seperti R1 dan R6 masih banyak lagi sensornya. Ini motor Yamaha yang diproduksi Indonesia, seperti motor bebek, sport dan matik saja," kata Slamet di sela-sela acara Seminar Fuel Injection Yamaha di diler DDS, Jalan Letjen Suprapto No.402 Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (19/2/2014).

Setelah itu lanjut Slamet, semua itu akan dilaporkan ke ECU dan dari kontrol ECU akan disalurkan ke actuator yang terdiri dari Fast Idle Solenoid, Idle Speed Control, Fuel Pump, Injector dan Ignition Coil.

"Kerja yang ada di sini atas dasar dari ECU. Selama dia bekerja akan dipantau oleh sensor, begitu juga seterusnya," katanya lagi.



*sumber detikcom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar