Kini, wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke objek wisata candi bisa sedikit irit. Pasalnya, mereka tidak perlu merogoh kocek seperpun untuk membeli tiket masuk area candi. Pengunjung cukup mengisi buku tamu yang disediakan petugas jaga atau satpam.
"Tidak bayar, silakan masuk melihat-lihat area candi, tapi jangan merusak karena yang ada di sini merupakan warisan sejarah," kata Agus, satpam Candi Banyunibo di Dusun Jepit, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, baru-baru ini.
Agus mengaku, semua area candi gratis dimasuki, kecuali tiga tempat, yakni Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Alasannya, ketiga candi tersebut dikelola oleh PT. Taman Wisata Candi di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara.
"Ketiga candi itu pada zona II (luar area candi-red), yang mengelola PT. TWC milik BUMN, tapi zona I tetap yang pegang BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya-red), beda dengan candi-candi yang sepenuhnya dikelola BPCB. Sekarang semuanya gratis," jelasnya.
Dengan tidak dipungut biaya masuk, diharapkan minat wisatawan berkunjung ke candi akan meningkat. Alhasil, beberapa candi seperti Candi Sambisari, Candi Sari, dan Candi Kalasan di wilayah Kalasan, Sleman, Yogyakarta, bisa mengalami peningkatan. Begitu juga area candi lain, seperti Candi Ijo, Candi Barong, Situs Candi Watugudik, Candi Gebang, dan masih banyak lagi.
"Sini juga lumayan, turis-turis itu kadang mampir ke sini sebelum ke Ratu Boko," imbuh bapak satu anak itu.
Peraturan gratis masuk area candi diberlakukan mulai Maret 2014 lalu. Sebelumnya, masuk area candi harus merogoh kocek Rp2.000 per orang dewasa dan Rp1.000 untuk anak-anak. Sementara, wisatawan mancananegara Rp5.000 per orang.
Lokasi Candi Banyunibo sendiri tak jauh dari Situs Ratu Boko. Candi peninggalan peradaban Buddha dari abad IX itu memiliki beberapa relief batu ukir yang menggambarkan kehidupan manusia dengan alam. Ada beberapa batu berbentuk sapi atau lembu, begitu juga beberapa relief berbentuk orang yang menempel di batu candi utama yang menghadap barat.
Di sisi selatan dan timur candi, terdapat enam tumbukan candi perwara atau candi pendamping dengan diameter 5 meter. Sayangnya, bebatuan itu ditengarai rusak dimakan usia sehingga tak bisa disusun kembali.
Terdapat pula sumur yang tak pernah kering dengan kedalaman sekira enam meter di pojok barat daya. Jika diperhatikan, sumur itu cukup ada keganjilan karena lebih tinggi dari sungai tapi selalu kering.
*sumber okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar